Rabu, 22 Mei 2019

Berprasangaka Baik Pada Allah


      BERPERASANGKA BAIK PADA ALLAH


Saudaraku, kesuksesan dan kebahagiaan merupakan tujuan pencapaian hidup seseorang. Namun seringkali sebuah kesuksesan dan kebahagiaan harus dilalui dengan banyak  jalan dan arah yang berbeda. Diantara sekian banyak jalan yang harus dilalui tidak semuannya mempunyai lintasan yang baik. Masing-masing lintasan tersebut mempunyai rintangannya sendiri. Rintangan yang membuat kita berada pada posisi terjatuh, lemah atau bahkan kehilangan. Hal-hal yang terkadang membuat kita hilang arah bahkan kendali. Hingga menyalahkan takdir Allah atas apa yang terjadi pada hidup kita. Dari suatu kejadian, harusnya  membuat kita lebih memahami sebab akibat dari sebuah perjalanan yang akan kita lalui.


Seringakli ada diantara kita yang menyalahkan takdir atas kejadian yang menimpa hidup kita. Mungkin saja karena sejauh ini kita tidak pernah melibatkan Allah dalam setiap urusan yang ada.  Maka mulailah libatkan Allah didalam setiap urusan yang kita punya, selagi masih sempat. Jika kita telah melibatkan Allah dalam setiap urusan kita, maka segalanya akan terasa lebih mudah dan ringan. Seperti firman Allah dalam Q.S Atthalaq:3
.......وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْ زُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِب, وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَي الله فَهُوَ حَسْبُهُ .....(3)
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”.
Ayat diatas dengan tegas menjelaskan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar pada setiap permasalahan yang dihadapi hamba-hambaNya. Dengan catatan seorang hamba selalu melibatkan Allah dalam segala urusannya. Maka cukupkan hati kita dengan berkhusnuzdon (berbaik sangka) pada Allah. Mempercayai secara utuh jika Allah adalah dzat yang Agung.. Khusnuzdon pada Allah bisa ditunjukkan dengan sifat dan sikap tawakkal, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup. Allah akan memberi sesuai prasangka hamba-Nya Maka pikiran seseorang bisa menciptakan kenyataan. Seperti tertera dalam hadits riwayat Bukhori Muslim.
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِ ي بِيْ وَأنَا مَعَهُ إذَا ذَ كَرَنِيْ......
“Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaKu dan Aku (Allah) bersama dengan orang-orang yang mengingatKu,,,”
Maka teruslah berdoa dan mengharap kebaikan pada Allah. Jangan sampai seseorang berprasangka buruk pada Allah lantaran doa-doanya belum dikabulkan oleh-Nya.
Dengan khusnudzan pada Allah hidup akan jauh lebih damai dan tentram tanpa dibayang-bayangi rasa takut atas jalan hidup yang akan kita hadapi dimasa sekarang dan yang akan datang. Seseorang yang senantiasa berprasangka baik akan menganggap baik semua takdir. Misalkan saja ketika seseorang diuji dengan kesusahan, musibah atau kehilangan maka ia yakin bahwa sebenarnya ia sedang diberi kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Ia yakin bahwa sedang diberi kesempatan untuk memikirkan sesuatu yang lebih baik yang akan Allah kabulkan. Termasuk juga dalam hal hubungan seseorang walaupun tetep ujung-ujungnya dia lagi misalnya, berarti Allah sudah memperbaiki dia untuk kita. Kuncinya adalah kita hanya perlu yakin dan khusnudzon pada Allah. Percaya sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan hasil yang baik atas usaha-usaha yang telah kita lakukan, selama tidak bertentangan dengan syariat.
Ketika seseorang telah melibatkan Allah dalam setiap usaha dan urusannya berarti menandakan bahwa orang tersebut telah sepenuhnya memasrahkan dan mencukupkan hatinya hanya pada Allah semata. Maka seseorang itu telah mendapatkan kesuksesan berupa kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa. Orang-orang yang seperti itu tidak mungkin goyah keimanannya ketika berkali-kali mendapatkan ujian dari Allah. Hati dan pikirannya telah tertempa dengan begitu kuat. Hingga mereka akan tetap mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan serta merasa cukup atas apa yang telah diperolehnya.
Seperti kutipan ayat yang difirmankan Allah SWT pada Q.S AlAnfal:64
يَأَ يُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللهُ وَ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ المثؤْ مِنِيْنَ (64) الا نفال
“Wahai Nabi (Muhammad), cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu”.
Maka hasbunallah, tidak ada yang lebih berharga daripada Allah. Pasrahkan sepenuhnya hati kita pada Allah, maka Allah akan mencukupkan segala urusan kita. Jika ada orang yang tidak memberikan hati sepenuhnya pada Allah untuk yang pertama kali maka siap-siaplah untuk kecewa.
وبالله توفق والهداية والسلا م عليكم ورحمة الله وبركا ته









Senin, 07 Agustus 2017

PANTAI WIDURI


Pantai widuri
Sebelum mengenal pantai widuri saya akan menuliskan sejarah pantai widuri:
            asal mula pantai widuri yaitu dengan adanya sepasang suami istri yang bernama kaki dan nyai pedaringan, kaki pedaringan bekerja sebagai petani palawija dan semangka
                suatu hari, ki pedaringan sedang bertani dan nyi pedaringan sedang memasak untuk sarapan pagi itu, tiba tiba ada seorang pemuda yang tampan datang ke gubugnya dengan luka yang parah dia meminta izin masuk ke gubug, nyi pedaringan kaget bahwa ada benda pusaka kerajaan menancap di badanya, pemuda itu lalu mengenalkan dirinya, ternyata dia seorang pangeran purbaya,  Punggawa Kerajaaan Mataram yang sedang mengemban tugas menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Salingsingan di Cirebon. Salingsingan ingin menguasai Tanah Jawa dari Mataram.
                Akhirnya Salingsingan dapat dikalahkan dan Pangeran Purbaya selamat. Dalam perjalanan menuju Mataram, pangeran melihat gubuk dan hendak menghampiri untuk mengobati lukanya.  Nyai Pedaringan mencoba mengobati. Tak lama, Pangeran Purbaya berpamitan dan meningalkan sebuah keris sebagai tanda terima kasih.  Sang Pangeran berpesan bahwa keris yang bernama Simonglang itu agar dijaga dan dirawat.  Diharapkan keris itu dapat menjadi pusaka daerah itu dan yang berhak memiliki adalah anak turun keluarga Pedaringan.
            Siapapun tidak berhak mengambil pusaka itu kecuali anak keturunan nyi pedaringan dan pangeran purbaya, sore hari ki pedaringan pulang dengan kesal akibat dari pagi nyi pedaringan tidak mengantarkan makananya, kesal menjadi curiga karenanya nyi pedaringan membawa keris yang biasanya di miliki oleh laki laki, nyi pedaringan menjelaskan dari mana dia mendapatkan keris itu, tetapi ki pedaringan tidak mau mendengar penjelasanya dan akhirnya meraka berdua bertengkar.
                Akhirnya Nyi Pedaringan mencabut keris untuk membuktikan rasa cintanya.  Ia memotong jarinya. Darah segar mengalir dari jari-jarinya yang lentik. Nyai Pedaringan bersumpah.  Jika darah yang ia teteskan di bunga widuri yang putih berubah menjadi ungu pertanda bahwa cintanya masih suci. Bunga widuri itupun berrubah warna menjadi ungu.
Melihat kejadian tadi Ki Pedaringan menyesal dan meminta maaf kepada Nyi Pedaringan. Untuk menebus kesalahannya, Ki Pedaringan menyusul Pangeran Purbaya.  Tapi sampai saat itu Ki Pedaringan tidak pernah kembali.  Nyai Pedaringan yang di juluki Nyai Widuri hidup sendiri dengan bayi yang masih ada dalam kandunganya.  Sampai akhir hayatnya Nyi Pedaringan menjadi janda. Sekarang nama Widuri diabadikan menjadi  nama desa tempat Nyai Widuri pernah tinggal.
Apa sih pantai widuri?
pantai widuri adalah sebah objek wisata yang berada di kecamatan pemalang kabupaten pemalang provinsi jawa tengah, pantai widuri adalah objek wisata yang sangat menarik bagi warga kota pemalang maupun kota lain,
Objek wisata yang ada mulai dari bentangan pantai yang tidak begitu luas, namun di pinggiran pantai banyak ditumbuhi pohon-pohon besar yang sudah berumur puluhan tahun dan terdapat tempat-tempat duduk untuk menikmati keindahan pantai dan menikmati matahari terbit serta matahari terbenam, beraneka ragam tempat wisata kuliner berupa hasil tangkapan laut, objek wisata air, arena bermain anak-anak, panggung untuk pagelaran musik, lapangan tenis dan sirkuit balap motor. Objek wisatanya sendiri dikelilingi oleh tembok tembok pembatas yang mengelilinginya kalau dihitung luas di dalamnya kurang lebih sekitar 10 hektare saja.
Setiap hari libur pantai widuri adalah pilihan bagi masyarakat untuk objek wisata yang mereka kunjungi, disana ada yang berkumpul dengan keluarga, teman, sahbat, bahkan pasangan kekasih, disana warga bermacam macam ada yang Cuma ngbrol, mandi di laut, jogging ato olah raga yang lain, setiap idul fitri tiba smua warga tumpah ruah di pantai widuri yaitu untuk menikmati liburan bersama keluarga di hari raya idul fitri
Retribusi disana juga tidak terlalu mahal, masuk ke sirkuit di hargai tiket masuk Cuma rp.2.500 per orang, jika ingin masuk ke water park, yaitu kolam renang yang banyak wahana permainanya dari yang anak anak hingga dewasa, anda perlu menambahi sedik yaitu sekitar rp.15.000 smpai rp.25.000 per orang cukup murah jika di bandingan dengan wisata wisata yang lain
Pantai Widuri adalah pantai yang terletak di desa Widuri maka itulah dinamakan Pantai Widuri dan masyarakat sekitar lebih mengenal dengan sebutan tlincing. Widuri terletak di kecamatan Pemalang, kabupaten pemalang, jawa tengah. Sebelah barat adalah kelurahan sugih waras (tanjung sari), sebelah timur desa dana sari, sebelah selatan kelurahan pelutan dan sebelah utara adalah laut jawa.